Setelah delay dari Jakarta – Manila, dan Manila – Cebu mulai jam 7 pagi sampai jam 9 malam. Akhirnya kami sampai di Cebu! Yas! Kelaperan, langsung deh cus makan ke Jollibee. Rasanya sih, hm ya okelah. Kalau laper semua jadi enak.
![Maker:S,Date:2017-9-21,Ver:6,Lens:Kan03,Act:Lar02,E-Y](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/airport-jollibee.jpg?w=739)
![Maker:S,Date:2017-9-21,Ver:6,Lens:Kan03,Act:Lar02,E-Y](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/meal-jollibee.jpg?w=739)
Setelah makan malam, kami langsung beli SimCard lokal. Ada dua pilihan provider di Filipina, yaitu Smart dan Globe. Kami bertiga memilih dua provider itu sekaligus sebagai perbadingan dan jaga-jaga, supaya kalau salah satu provider sinyalnya kurang bagus, yang satu masih bisa diandalkan. Tapi sepanjang perjalanan, akhirnya ternyata terbukti kalau Globe yang masih bisa berfungsi bahkan sampai El Nido, hanya saja paket internet yang ditawarkan oleh Smart jauh lebih murah. Globe diharga 399 Peso untuk paket 2 GB dan Smart 200 Peso untuk 5 GB.
![Airport, Globe-Smart](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/airport-globe-smart.jpeg?w=739)
Cerita perjalanan kami kira-kira seperti ini; Tujuan pertama kami adalah ke Cebu karena untuk menikmati aktivitas paling seru di Cebu, yaitu Whale Shark Watching, harus dimulai dari subuh sekitar jam 4 pagi berangkat dari South Bus Terminal (Sudah direncanakan memilih hotel yang bisa jalan kaki sekitar 10 menit ke terminal, Cebuview Tourist Inn). Beberapa aktivitas yang menurut saya menarik adalah: Whale Shark Watching di Oslob, trekking ke Waterfall (Bisa pilih Tumalog Falls yang dekat dengan Oslob, atau agak jauh di Kawasan Falls), dan sunset di Osmeña Peak.
1. Whale Shark Watching
Kenapa harus berangkat jam 4 pagi banget? Soalnya Whale Shark cuma ada di pagi hari. Jadi pastikan kalau kamu bisa sampai di area wisata sekitar jam 7 pagi setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam dari South Bus Terminal. Untuk perjalananannya, kamu cukup naik bus apapun yang running text arahnya ke Oslob. Penanda jalan area wisata Whale Shark Watching akan terpampang jelas kok jika kamu sudah sampai di lokasi, jadi gak perlu bingung harus turun dimana. Whale Shark Watching di Cebu super populer, soalnya ikan-ikan di sini dikasih makan sama para nelayan, jadi secara otomatis di pagi hari mereka main ke perairan ini.
![Processed with VSCO with hb2 preset](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/cebu-whale-shark.jpg?w=739)
Banyak yang bilang kalo wisata yang gak natural gini ngerusak habitat Whale Shark, tapi sebenernya sikap para petugas dan nelayan pada wisata di Cebu ini bertanggung jawab banget. Peraturan utama adalah untuk menghargai makhluk laut, dan kedua para nelayan. Wisatawan gak boleh bawa apapun selama berenang, gak ada yang berusaha megang Whale Shark, pengunjung dibatasi berenang selama 30 menit aja, dan semua petugas sangat ketat terhadap aturan yang mereka buat sendiri.
![Maker:S,Date:2017-9-21,Ver:6,Lens:Kan03,Act:Lar02,E-Y](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/cebu-whale-shark-3.jpeg?w=739)
Untuk biayanya, berenang itu 1000 peso atau sekitar 280 ribu rupiah. Bisa juga sharing untuk sewa underwater cam dengan harga 550 peso. Surprisingly, para petugas wisata ternyata bagus dan serius banget ngambil fotonya. Sebenernya buat liat Whale Shark di lautan lepas, ada banyak spot juga di Indonesia. Mereka secara musiman akan berada di daerah Gorontalo, Papua, Derawan, dan Bentar. Terus bedanya apa sama yang di Filipina, ngapain jauh-jauh amat? Bedanya, tiket dan keseluruhan biaya trip ke Filipina jauh lebih murah daripada ke satu destinasi tersebut di Indonesia. Untuk cek selengkapnya tentang rincian biaya bisa cek di sini.
![Expectations - Whale Shark](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/expectations-whale-shark.png?w=739)
![Processed with VSCO with hb2 preset](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/cebu-whale-shark-2.jpg?w=739)
2. Kawasan Falls
Walaupun hari itu panas terik, tapi sepanjang perjalanan terasa seru karena kami disuguhi pemandangan melewati rumah penduduk dari ketinggian dan laut lepas yang silih berganti. Kemudian sekitar 60 km perjalanan di atas bak terbuka dari spot Whale Shark Watching di Oslob, akhirnya kami sampai di Kawasan Falls. Dari area parkir sampai daerah Kawasan Falls jaraknya sekitar 10-15 menit untuk sampai di air terjun pertama, jadi guide gak diperlukan sama sekali.
![Processed with VSCO with hb2 preset](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/cebu-trip.jpg?w=739)
![Processed with VSCO with hb2 preset](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/cebu-kawasan-falls.jpg?w=739)
Tapi ternyata eh ternyata, hari itu lagi liburan Independence Day-nya Filipina, dan ebuset rame banget! Ekspektasi bisa berenang di kolam air serasa milik sendiri dan ngapung di atas rakit terkenalnya pun kandas 😂. Tapi salutnya, walaupun lagi hari libur nasional dan rame, daerah wisata Kawasan Falls gak ada sampah bertebaran lho, salut!
![Expectations - Kawasan Falls 2](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/expectations-kawasan-falls-2.png?w=739)
![Processed with VSCO with hb2 preset](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/cebu-kawasan-falls-5.jpg?w=739)
Karena gak bisa renang (dan foto-foto) dengan leluasa, akhirnya kami memutuskan untuk coba trekking ke air terjun kedua dan ketiga. Fyi, Kawasan Falls punya 3 air terjun yang bisa dikunjungi, ada jalan setapak yang bisa dilalui, tapi kondisinya harus trekking yah. Jalan menuju air terjun dua dan tiga gak cukup jauh dan licin, sekitar 30-40 menit untuk bisa ke dua-duanya.
![Processed with VSCO with hb2 preset](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/cebu-kawasan-falls-3.jpg?w=739)
Air terjun kedua biasa aja sih dan masih rame, jadi kami melanjutkan ke air terjun ketiga. Setelah melalui perjalanan yang cukup menguras tenaga, ternyata air terjun ketiga airnya lagi gak ngalir… Wes rapopo, yang penting sampe!
![Cebu, Kawasan Falls 6](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/cebu-kawasan-falls-6.png?w=739)
![Processed with VSCO with hb2 preset](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/cebu-kawasan-falls-7.jpg?w=739)
![Processed with VSCO with hb2 preset](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/cebu-kawasan-falls-4.jpg?w=739)
3. Osmeña Peak
Osmeña is like a hidden gem! Kebanyakan trip yang ditawarkan untuk keliling Cebu setelah Whale Shark Watching hanya ke daerah sekitar Oslob aja, lalu langsung balik ke kota Cebu sekitar jam 3 sore. Jadinya kami memutuskan untuk bikin itinerary sendiri supaya gak rugi udah jauh-jauh ke Cebu. Tujuan kali ini adalah maksimalin perjalanan di Cebu, dan pengen ngerasain sunset-nya. Jarak dari Kawasan Falls sampai ke sini sekitar 90 – 120 menit. Kita perlu daftarin diri di pos awal dan bayar sekitar 10 Peso per orang. Untuk sampai ke puncak hanya butuh waktu 10-15 menit.
![Maker:S,Date:2017-9-21,Ver:6,Lens:Kan03,Act:Lar02,E-Y](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/cebu-osmencc83a-peak-5.jpg?w=739)
![Expectations - Osmeña](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/expectations-osmencc83a.png?w=739)
![Maker:S,Date:2017-9-21,Ver:6,Lens:Kan03,Act:Lar02,E-Y](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/cebu-osmencc83a-peak-3.jpg?w=739)
Setelah menempuh perjalanan lebih dari 6 jam mulai dari Oslob sampai Osmeña Peak, akhirnya ban open truck ini kandas juga. But, thank you Cebu!
![Maker:S,Date:2017-9-21,Ver:6,Lens:Kan03,Act:Lar02,E-Y](https://taniasuganda.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/06/cebu-flat-tire1.jpg?w=739)
Untuk baca biaya perjalanan atau cerita lanjutannya yuk mari klik link di bawah ini:
[…] Perjalanan ke Cebu […]
LikeLike
[…] Perjalanan ke Cebu […]
LikeLike